Hari ini ada sesuatu yang membuat saya ingin cepat-cepat menulis dan share dari sesuatu yang saya dengarkan langsung dan dari apa yang saya baca dari sebuah cerita, tidak tahu judul ini pas atau tidak saya beri judul saja mengenal resiko bercinta.
Bukan bermakasud lain ini hanya share opini saja.
Hidup ini banyak godaan dan hidup ini harus selalu ada yang mengingatkan karena manusia terkadang lupa dan manusia hanya ingin bahagia saja meski hanya sesaat, semua ada resiko yang harus diketahui sebelum memutuskan sesuatu, itu yang bisa saya ungkapan sebelum mengulas hal-hal yang akan saya share
Cerita pertama dari apa yang saya dengarkan, yaitu ada orang tua yang takut anaknya yang sudah pelajar SMA melihat foto dewasa (porno) dihapenya, dan takut efeknya pengaruhnya bagi si anak, kemudian saya keluarkan pendapat saya, kalau tidak mau seperti itu jauhkan anak dari internet facebook dan media publikasinya, atau bekali anak dengan keimanan agama dan berikan pemahaman serta kenalkan resiko. di era sekarang sudah tidak terbendung lagi berita, foto bahkan video p*rno, meski sudah diberitakan bahwa internet memblokir pornografi ternyata saya masih saja melihat hal tersebut dengan mudah kelihatannya memang pornografi itu di blokir tapi itu kalau ketahuan, hal ini baru saya tahu ketika ada status di facebook yang bunyinya seperti kurang lebihnya “ wow video mes*m anak ABG buruan lihat sebelum di blokir “, memperhatikan informasi pornografi yang sulit di cegah tersebut menurut saya adalah dengan memberikan pemahaman mengenal resiko, pehaman itu biasanya dikaitkan dengan ajaran agama, norma-norma yang berlaku, misalnya saja anak yang belum saatnya pacaran sudah pacaran berikan pemahaman kenali resikonya, jika sudah paham resikonya kemudian tetap menjalankannya berarti anak tersebut siap menangggung resikonya. Jika tidak siap anak atau orang tersebut pasti akan mencegahnya atau menjauhinya. Seperti misalnya resiko pacaran masih pelajar, ada yang beranggapan untuk penyemangat, tapi bagi yang mengenali resiko anak ini berusaha untuk tidak menyandang status pacaran karena dengan pacaran akan saling terikat, ketika ingin bertemu atau kangen ini menjadikan tidak bisa berkosentrasi belajar, kemudian karena pengaruh dari video video porn*grafi pacarannya mengingkan lebih dari sekedar pacaran biasa, ini yang sangat menghawatirkan. Kenali resikonya bayangkan mungkin dengan cerita misalnya anda seorang siswa yang pacaran kemudian lupa kebablasan hamil, waktu tidak bisa diulang dalam hidupnya menciptakan sejarah bagi dirinya sendiri bahwa masa mudanya hamil sebelum nikah tidak hanya itu keluarga, masyarakat pun menggunjingnya, kemudian belum waktunya sudah mengurus anak dan banyak permasalahan-permasalahan baru yang akan di hadapinya dengan kesalahannya itu. solusinya dalam hal ini saya perdalam dan pahami ajaran agama, buat target masa depan, kalau targetnya ingin hidup yang baik, pastinya dari sekarang melakuan hal-hal yang baik. Jadi kesimpulannya ketahui resikonya sebelum memutuskan sesuatu.
Cerita yang kedua ini membaca sebuah share teman di facebook dengan judul keluarga hancur gara-gara BBM dan Facebook singkat ceritanya ada seorang wanita sudah bersuami dan punya anak, wanita tersebut iseng berkenalan dengan seorang Pria melalui BBM dan facebook, karena perlakuan awal yang baik dari pria kenalannya itu seorang wanita itu lama-kelamaan terhanyut dalam kisah percintaan siwanita sampai lupa berhubungan layaknya suami istri tersebut sampai hamil, kemudian pada akhirnya wanita tersebut diusir oleh orang tuanya diceraikan oleh suaminya dan ditinggalkan anaknya, kemudian setelah diusir mencari pria kenalanya tidak di temukan. Coba saja sebelumnya wanita itu mengenal resikonya wanita itu mungkin akan berpikir ulang untuk berkenalan dengan cowok karena dirinya sadar bahwa sudah bersuami dan anak apabila dilakukan resikonya keluarganya akan hancur.
Semoga bisa menjadi pelajaran dari apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar.. kenali resikonya
Selalu berdoa jauhkan hal-hal yang buruk dekatkan hal-hal yang baik dan meminta perlindungan ...amin. Sekian dan Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar