Desain pembelajaran diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Pendekatan yang dapat digunakan dalam desain pembelajaran adalah pendekatan sistem, yang mencakup analisis tentang perencanaan, analisis pengembangan, analisis implementasi, dan analisis evaluasi.
Sejalan dengan pengertian di atas, Gagne (1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun untuk membantu proses belajar siswa, di mana proses belajar itu memiliki tahapan segera dan tahapan jangka panjang. Shambaugh (2006) menjelaskan bahwa desain pembelajaran diarahkan untuk menganalisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran kemudian berupaya untuk membantu dalam menjawab kebutuhan tersebut.
Mendesain pembelajaran harus diawali dengan studi kebutuhan, karena berkaitan dengan proses pembelajaran siswa dalam mempelajari suatu bahan atau materi pembelajaran. Adapun kriteria desain pembelajaran sebagai berikut:
A. Berorientasi pada siswa
Dalam sistem pembelajaran, siswa merupakan komponen kunci dan harus dijadikan orientasi dalam mengembangkan perencanaan dan mengembangkan desain pembelajaran. Beberapa hal yang perlu dipahami tentang siswa di antaranya adalah:
- Kemampuan dasar. Pemahaman kemampuan dasar yang dimiliki siswa perlu dipahami untuk menentukan dari mana sebaiknya kita mulai mendesain pembelajaran.
- Gaya belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, ada gaya belajar tipe auditif, tipe visual, dan tipe kinetetis. Siswa yang bertipe auditif akan dapat menangkap informasi lebih banyak melalui pendengar, dengan demikian desain pembelajaran dirancang agar siswa lebih banyak mendengar melalui berbagai media yang dapat didengar seperti radio atau tape recorder.
B. Berpijak pada pendekatan sistem
Melalui pendekatan sistem, bukan hanya diprediksi keberhasilannya, tetapi dapat terhindar dari ketidakpastian. Hal ini disebabkan melalui pendekatan sistem dari awal telah diantisipasi berbagai kendala yang mungkin dapat menghambat terhadap pencapaian tujuan.
C. Teruji secara empiris
Sebelum digunakan, sebuah desain pembelajaran harus teruji dulu efektivitas dan efisiensinya secara empiris. Melalui pengujian secara empiris dapat dilihat berbagai kendala yang mungkin muncul sehingga jauh sebelumnya dapat diantisipasi. Selain itu, melalui pengkajian secara ilmiah dapat meyakinkan para pengembang pembelajaran untuk menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar