Selasa, 26 Agustus 2014

Makna Takut Kepada Allah SWT yang Sebenarnya

Saya pernah menuliskan ungkapan "Kalau kamu takut dengan Allah, berarti itu salah besar. Sebab Allah tidak perlu ditakuti". Ungkapan ini ternyata mendapat kritik dan perbedaan pendapat, akan tetapi mereka tidak mau merenungkan ungkapan yang saya paparkan, mereka hanya mampu mengkritiknya saja.

Perlu saya tegaskan bahwa makna ungkapan di atas bermakna tentang pengabdian kita kepada Allah swt tidak berdasarkan embel-embel karena takut akan ganjaran berupakan dosa, tetapi karena kesadaran kita kepada Allah yang selalu melindungi, memberi nikmat dan karunia sampai saat ini.

Lihat nabi Muhammad saw, sudah dimaksumkan Allah swt pun, beliau masih tetap saja beribadah. Bahkan dikisahkan bahwa kaki beliau sering bengkak karena ibadah kepada Allah, mengapa beliau mau demikian, hal itu karena kecintaan dan ketaatannya kepada Allah karena kesadaran bukan karena takut kepada Allah dengan ganjaran neraka, sebab Rasulullah telah mendapat jaminan surga.
Makna Takut Kepada Allah SWT yang Sebenarnya
Pendapat yang tidak setuju mengatakan
Bgaimana pulak dari ibadah sufi sdh ada di zaman Rasul, sedangkan sufi kapan baru muncul...sufilah yg meniru ibadah yg original dari zaman Rasul, cek dulu kapan pemikiran sufi lahir...masalah tata cra ibadah Rasulullah dan umar tdk ada sangkut pautnya dgn sufi, itulah cara Rasulullah dan sahabat memandang ibadah yaitu dgn tatacara rasulullah ajarkan, banyak Ayat dan hadist yang mengatakan " takutlah kepada Allah...salah satu contoh ayatnya ; “Sesungguhnya mereka itu tidak lain adalah setan dengan kawan-kawannya yang menakut-nakuti kamu, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.” (Ali ‘Imran: 175) Allah sendiri meminta kita takut kepada-Nya...banyak lagi dalil ttg takut kepada Allah...makanya mari kita lebih banyak belajar lagi...hehehehe"

Lalu saya menjawab:
Saya tidak pernah mengatakan kalau ibadah nabi Muhammad saw dan para sahabat merupakan bagian dari sufi, dan saya juga tidak ada menyinggu sufi. Ibadah yang dilakukan nabi dan para sahabat murni karena keikhlasan mereka karena tanda dan bukti Cinta serta rasa syukur kepada Allah swt.

Cobe deh direnungkan apa yang krisye katakan "jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kamu sujud kepadaNya", walaupun itu andai saja, tapi bisa menjadi bahan renungan bagi kit amasing-masing tentang pengabdian kita kepada Allah, apakah dengan niat yang tulus dengan kesadaran, atau ada embel-embel dibelakangnya.

Jadi, makna takut disini bukan untuk menyepelekan kekuasan Allah, sebab jika seluruh manusia yang ada didunia ini tidak takut kepada Allah dalam arti ingkar kepadaNya, maka sedikitpun tidak akan kurang kekuasaan dan kemahaan Allah swt, jadi pengabdian kita pada hakikatnya bukan untuk Allah, tetapi untuk kita sendiri sebagai hamba yang sadar bahwa segala nikamt dan karunia dari Allah perlu kita syukuri setiap saat.

Coba renungkan firman Allah yang mengatakan bahwa Allah tidak melihat harta, cantik, ganteng atau ucapan taqwa (tanpa ada makna), tapi Allah melihat bagaimana hati mereka yang benar-benar ikhlas menjalankan ibadah kepada Allah, sebab orang yang shalat saja bisa masuk neraka, mengapa? hal itu karena ibadah shalat yang dia lakukan semata-mata hanya sekedar menghilangkan kewajiban atau karena sesuatu yang tidak terkait karena Allah swt.

makna "salah besar" yang saya ungkapkan adalah makna takut karena Kuasa Allah yang seolah-olah dijadikan sesuatu untuk menakut nakuti, sebab Allah tidak demikian. Allah itu adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, jadi tujuan dari ungkapan di atas adalah nuansa untuk menyadarkan manusia jika Allah swt itu Maha kasih dan Maha sayang. Islam dibangun atas dasar kesadaran, bukan pemaksaan, maka dari itu wajar jika penganutnya menjadi contoh baik bagi umat lain karena akhlak, moral dan perbuatan mereka.

kecintaan kepada Allah yang begitu besar menjadikan "takut" merupakan hal yang tidak pernah ada, sebab Allah itu maha Lembut yang selalu memberi kesempatan bagi hambanya untuk bertobat jika melakukan kesalahan.

Jawaban saya:
Takut kepada Allah yang sobat maksud jika menurut pemahaman saya adalah memaknai bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Allah, maka dari itu, penagbdian semata wajib kepada Allah. Jika ada yang berani "tidak takut" dengan ingkar kepadanya, maka dia telah berani menantang kekuasaan Allah dan wajib baginya untuk pergi dari dunia yang diciptakan Allah ini, maka sangat wajar jika tempat dia adalah neraka untuk selama-lamanya

Akan tetapi "takut" yang saya maksud di sini adalah dari sisi ibadah ayng lebih mengedepankan kesadaran atas segala perintah Allah untuk dijalankan dan segala larangan Allah untuk ditinggalkan

Lalu bagaimana dengan pendapat Anda?????? Mau ikut gabung juga, silahkan kunjungi disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar