Begitu manisnya kata-kata sang calon istri yang terungkap dari lisannya ketika bersedia untuk menjadi istri dan menerima apa adanya. Ini merupakan kisah nyata yang takkan terungkap dengan kata-kata, takkan terukir dari tangan-tangan pelukis dan takkan terbias dari syair-syair sang penyair, rasa sakit yang terus menusuk hati adalah resiko berat tanpa kehendak.
Impian untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah harus kandas ditengah jalan karena harta. Harta menjadi tolak ukur dan kehendak calon mertua yang tidak sanggup diwujudkan. Kehormatan dan Kewibawaan Keluarga menjadi alasan utama mengapa Harta menjadi tolak ukurnya, sebab jika banyak harta pasti bisa membeli apa yang diinginkan.
Alasan calon mertua yang membedakan derajat darah biru dan merah merupakan hal yang sangat disayangkan, sebab Allah swt telah mengatakan bahwa derajat manusia itu sama di sisi Allah swt. Harta bukanlah satu-satunya penentu kebahagiaan, harta bukanlah penentu kebahagiaan. Kesetiaan, kasih sayang dan tanggung jawab adalah modal utama dalam sebuah pernikahan.
Inilah barangkali yang disebut "Tidak berjodoh", memang alasan Harta yang menjadi problem utama gagalnya pernikahannya, namun jika dipikirkan dan direnungkan, mungkin Allah ingin memberinya pasangan yang lebih baik darinya, calon mertua yang tidak mengukur dari sisi harta dan mau menerima apa adanya.
Alasan calon mertua yang membedakan derajat darah biru dan merah merupakan hal yang sangat disayangkan, sebab Allah swt telah mengatakan bahwa derajat manusia itu sama di sisi Allah swt. Harta bukanlah satu-satunya penentu kebahagiaan, harta bukanlah penentu kebahagiaan. Kesetiaan, kasih sayang dan tanggung jawab adalah modal utama dalam sebuah pernikahan.
Inilah barangkali yang disebut "Tidak berjodoh", memang alasan Harta yang menjadi problem utama gagalnya pernikahannya, namun jika dipikirkan dan direnungkan, mungkin Allah ingin memberinya pasangan yang lebih baik darinya, calon mertua yang tidak mengukur dari sisi harta dan mau menerima apa adanya.
Apa daya, kehendak, harapan dan keinginan yang tulus itu harus gugur bersama rasa sakit yang masih terpendam. Hanya keyakinan untuk mendapat yang lebih baik menjadi pemupuk dan motivasi, harapan serta doa yang terus terucap seiring usaha untuk mencari pengganti yang lebih baik darinya.
NB
Kisah nyata ini telah mendapat ijin untuk dituliskan di blog www.blocopy.blogspot.com.com, segala bentuk kalimat merupakan buah curhat yang ditorehkan melalui blog ini. Maaf! Nama tidak disebutkan berdasarkan permintaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar